Upaya Tingkatkan Pelayanan Publik, Bupati Ikfina Beberkan Berbagai Strategi Inovasi Milik Pemkab Mojokerto
Mojokerto, nets9.com – Bupati Ikfina beberkan inovasi strategi pelayanan publik yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Mojokerto. Mulai dari inovasi di bidang kesehatan, pendidikan, pariwisata, ekonomi, digitalisasi pelayanan, hingga inovasi di bidang infrastruktur.
Hal tersebut disampaikan Bupati Ikfina saat diundang sebagai narasumber bersama Pj Bupati Andriyanto dalam acara Sharing Session yang bertajuk ‘Inovasi Pelayanan Publik Daerah’ di Universitas Airlangga, Surabaya, pada Jumat (21/6) sore.
Dalam arahannya, Bupati Ikfina menegaskan bahwa dalam meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah terjadinya stunting di Bumi Majapahit, ada beberapa inovasi yang dilaksanakan secara rutin seperti Program DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) di Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), program Program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI) dan Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri (SEJOLI).
Selanjutnya, Program Jumat Ceria (Remaja Putri Cantik, Energik, Rajin, Inovatif dan Aktif). melakukan penandatanganan MoU dengan Perguruan Tinggi Pendampingan Pendataan Stunting, dan penandatanganan MoU pencegahan stunting elsimil dengan Kemenag.
Terdapat pula, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat melalui program Tilik Deso Mirsani Masyarakat (Bulik Soima) dan konsisten melaksanakan program
Gelora Cinta (Gerakan Pola Asuh Orang Tua Cegah Stunting) & Pusyangatra (Pusat Pelayanan keluarga Sejahtera).
“Serta setiap minggu juga melaksanakan SANTIKA yaitu Program memotivasi anak usia dini mengenai profesi dokter, perawat, bidan serta menjelaskan pelayanan yang ada di
Puskesmas, melaksanakan program JUMAT BANGKIT dan program GERINTING,” jelasnya.
Pada inovasi di bidang pendidikan, Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa Pemkab Mojokerto juga melaksanakan berbagai program seperti ‘SAPA BUNDA’ yaitu program sambang PAUD dengan bunda yang mengenalkan profesi kepala daerah. Setelah itu, program GEMOY (GEN-Z Mojokerto Yeay) yang menyasar siswa SMA, Program Penanganan Anak Tidak Sekolah (P-ATS), SIPUSWITA, dan Anjungan Saka Kencana.
“Untuk inovasi di bidang pariwisata kami juga memiliki wahana edukasi energi terbarukan di kawasan Waduk Tanjungan, Desa Tanjungan Kecamatan Kemlagi dan Sri Gitarja yang merupakan Sistem Informasi Digital Pariwisata Kabupaten Mojokerto sebagai sarana promosi pariwisata di Kabupaten Mojokerto yang dikelola oleh Disbudporapar Kabupaten Mojokerto,” bebernya.
Sementara itu, di bidang ekonomi, Pemkab Mojokerto juga memiliki WULANDARI (Warung Pengendali Inflasi dan Penggunaan Produk Dalam Negeri) dan Aplikasi pemantau harga barang pokok yang bernama ‘Sinergi Smart Info Harga’.
Untuk inovasi digitalisasi pelayanan, Diskominfo Kabupaten Mojokerto memiliki aplikasi Sistem Informasi Kerjasama Media (SiJAMED), aplikasi pendampingan legalitas usaha dan konsultasi elektronik sektor industri (PENGUSAHA KEREN) untuk meningkatkan kepemilikan legalitas para pelaku usaha.
Serta terdapat pula Aplikasi Si-Pengasih yang berfungsi untuk mencegah dan menyelesaikan persoalan ketenagakerjaan dan call center 112 yaitu satu nomor untuk seluruh layanan di Pemkab Mojokerto.
Orang nomor satu dilingkup Pemkab Mojokerto juga menjelaskan pada inovasi di bidang infrastruktur, Ia juga melakukan berbagai hal seperti pelebaran jalan menuju standar, rekonstruksi jalan, pemeliharaan berkala jalan, pembangunan jembatan, pemeliharaan jembatan.
“Serta melakukan perluasan SPAM jaringan perpipaan dikawasan perdesaan, sistem drainase, pembangunan tangki septik, pembangunan TPS3R, rehabilitasi jaringan irigasi permukaan, dan rehabilitasi dan pembangunan gedung,” urainya.
Dari berbagai inovasi yang telah dilakukannya, Bupati Ikfina menegaskan, bahwa Pemkab Mojokerto berhasil meraih penghargaan yang sedikitnya mencapai 259 penghargaan dari tahun 2021 hingga 2024 ini.
Bupati Ikfina juga mengatakan, bahwa berbagai inovasi yang telah diluncurkan untuk memberikan pelayanan terbaik terhadap masyarakat merupakan perjanjian kinerja setiap OPD maupun kecamatan untuk bisa membuat minimal satu inovasi baru di setiap tahunnya.
“Dan itu akan dipertanggungjawabkan dalam SKP (Sasaran Kinerja Pegawai), sehingga mau tidak mau semuanya berlomba-lomba untuk membuat suatu inovasi dalam peningkatan kualitas pelayanan yang diberikan kepada publik,” pungkasnya.
Diketahui, pada pelaksanaan ‘Sharing Session’ juga turut dihadiri Kepala Diskominfo Ardi Sepdianto, Kepala Bappeda Kabupaten Mojokerto, Bambang Eko Wahyudi, dan ketua Komisi I DPRD Kabupaten Mojokerto Rinda. (Ar)